Sabtu, 19 Maret 2016

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2

Diposting oleh Unknown di 23.06


Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
Dosen: Ibu Wahyuni Choiriyati
Essay mengenai
SISTEM TRANSPORTASI ONLINE DI INDONESIA



Indri Sugiastiwi
14213407
3EA18


Latar Belakang

            Pengguna internet di Indonesia setiap tahun terus mengalami peningkatan, hal tersebut terlihat sejak tahun 2014 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 85 juta users. Seiring dengan perkembangan internet di Indonesia dan penetrasinya sangat cepat menyebabkan dunia bisnis di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Fakta tersebut tidak terlepas dari kemajuan teknologi dan perkembangan ekonomi di Indonesia. Pesatnya pertumbuhan pengguna internet di Indonesia memicu pertumbuhan e-businness. Perkembangan e-business secara perlahan mengubah pola konsumsi masyarakat, khususnya masyarakat kota. Misalnya dalam pola pengguna jasa transportasi, mereka umumnya lebih memilih transportasi online dari pada transportasi konvensional, hal ini merupakan bukti meningkatnya pola transportasi praktis di kalangan masyarakat. Transportasi merupakan kebutuhan turunan dari pertumbuhan ekonomi dan memiliki aspek penting seperti sosial, tata guna lahan kewilayahan, politik, keamanan dan budaya.
            Tidak ada kegiatan dan sektor yang bisa lepas dari teknologi informasi atau IT (information and technology). Hampir semua memanfaatkan teknologi ini, baik langsung maupun tidak langsung, seperti ojek, taksi, dan bajaj yang dapat dipesan dari aplikasi. Transportasi angkutan online yang sering di perbincangkan adalah Go-jek, Grab bike/ Grab taxi dan Uber. Penentuan harga yang lebih akurat, metode pembayaran yang beragam, urusan keamanan, fasilitas yang inovatif merupakan beragam keuntungan yang diberikan kepada konsumen dan pihak driver juga memperoleh pembagian hak yang adil. Tidak dapat dipungkiri minat masyarakat terhadap jasa yang ditawarkan sangat tinggi. Kurangnya fasilitas transportasi memadai yang disediakan oleh pemerintah memicu pertumbuhan bisnis transportasi secara online. Pemesanan taxi atau ojek dengan hanya melalui aplikasi dalam gadget sangat memudahkan pelanggan untuk menggunakan jasa transportasi secara online. Selain itu, keberadaan driver selama perjalanan juga dapat dipantau oleh siapapun melalui fitur canggih dengan bantuan GPS.
            Hal- hal positif ini merupakan reformasi transportasi yang sudah berkembang di Indonesia. Secara aspek ekonomi dan keamanan pelanggan tentu merasa diuntungkan, namun tidak semua masyarakat di untungkan sebab bisnis jasa transportasi online di Indonesia dianggap telah merugikan beberapa pihak. Di Indonesia bisnis jasa transportasi online merupakan bisnis yang ilegal dan melanggar aturan. Berbagai pendapat mengatakan bahwa bisnis dengan model seperti ini akan mematikan bisnis transportasi konvensional yang sudah ada.

Pembahasan

          Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat lainnya dalam waktu tertentu dengan menggunakan sebuah kendaraan  yang digerakan oleh manusia, hewan, maupun mesin. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan angkutan dimulai, ke tempat tujuan, kemana kegiatan pengangkutan diakhiri. Peranan transportasi sangat penting untuk saling menghubungkan daerah sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran dan daerah pemukiman sebagai tempat tinggal konsumen. Jadi, transportasi online adalah jasa angkutan yang berbasis online atau dengan menggunakan teknologi informasi secara internet. Kehadiran dari Gojek, Grab Bike, Uber Taxi, dan Grab Car telah membantu masyarakat, baik yang berperan sebagai pengguna jasa hingga meningkatkan pendapatan para supir. Transportasi online di Indonesia membuat masyarakat memiliki lapangan kerja yang luas sehingga mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, namun ada pun pihak yang dirugikan yaitu para supir angkutan konvensional seperti supir taxi biasa yang tidak memiliki aplikasi berbasis online, ojek pengkolan, supir metro mini hingga supir bajaj.

Macam-macam transportasi online
1. Go-Jek


Foto: The Daily Oktagon

Perusahaan ojek online bernama PT Go-Jek Indonesia ini sudah didirikan sejak 2010 di Jakarta. Saat ini, CEO dijabat oleh Nadiem Makarim, pemuda Indonesia jebolan Harvard Business School, Universitas Harvard, Amerika Serikat. Go-Jek menawarkan layanan transportasi ojek, kirim makanan dan, atau kurir dengan tarif berbasis kilometer yang terjangkau.Sejauh ini perusahaan lokal ini memiliki 10.000 mitra pengendara ojek. Semua pengendara itu tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Palembang, Balikpapan, Bali dan Makassar. Keuntungan yang dipakai untuk Go-Jek ini adalah 80% untuk pengendara dan 20% untuk perusahaan. Hingga bulan Januari 2016, aplikasi GO-JEK sudah diunduh sebanyak hampir 10 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android.Saat ini juga ada untuk iOS, di App.


2. GrabBike

Layanan ojek online ini diluncurkan di Jakarta pada Mei 2015.GrabBike merupakan layanan ojek online yang disediakan oleh GrabTaxi, perusahaan layanan transportasi pemesanan taksi berbasis aplikasi asal negeri Jiran Malaysia. Secara operasi, menggunakan pola yang sama seperti Go-Jek, yaitu calon penumpang memesan ojek melalui aplikasi. GrabBike menerapkan bagi hasil keuntungan 90% untuk pengendara ojek dan 10% untuk GrabBike.Aplikasi GrabBike bisa diunduh di pusat aplikasi Play Store, iOS dan Windows.

3. GrabTaxi
Layanan pesan taksi asal Malaysia ini mulai masuk ke Indonesia sejak Juni tahun 2014. Dalam operasinya, Grab Taxi menggandeng beberapa mitra sopir dan perusahaan taxi yang sudah beroperasi di Jakarta dan sekitarnya. GrabTaxi saat ini sudah hadir di enam negara di Asia Tenggara yaitu Malaysia (9 kota), Singapura, Thailand (4 kota), Vietnam (2 kota), Indonesia (3 kota) dan Filiphina (4 kota). Untuk di Indonesia, GrabTaxi sudah hadir di Jakarta, Padang, dan Surabaya. Tidak hanya GrabTaxi perusahaan Grab saat ini juga memiliki GrabCar transportasi menggunakan mobil pribadi seperti sedang menyewa mobil dengan supirnya. Keuntungan yang dipakai untuk Grab ini adalah 90% untuk pengendara dan 10% untuk perusahaan. Aplikasi GrabBike bisa diunduh di pusat aplikasi Play Store, iOS dan Windows.
4.  Uber
Layanan solusi transportasi ini berdiri sejak 2009, dan berpusat San Francisco, Amerika Serikat. Uber hadir untuk menghubungkan penumpang dan pengemudi taksi melalui aplikasi.Tujuannya membuat penumpang lebih mudah mengakses dan memberikan banyak pilihan kepada penumpang. Sejak dihadirkan 2009 hingga saat ini, Uber hadir di ratusan kota pada 59 negara di dunia. Untuk di Indonesia, Uber telah hadir di Jakarta, Bandung dan Bali.


5. Bajaj App 


 merupakan aplikasi layanan transportasi baru yang hadir di Jakarta. Bajaj App lahir berkat inisiasi dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta. Bajaj App menawarkan konsep sama dengan layanan pemesanan angkutan transportasi online lainnya. Calon penumpang bisa memesan bajaj biru berbahan bakar gas (BBG) melalui aplikasi tersebut.

6. Transjek
Transjek meneyebut diri sebagai “taksi motor ber-argometer dan kurir pribadi anda” Transjek yang dibangun Riyandi Tjahjadi dan Nusa Ramadhan sejak September 2012, menetapkan tarif Rp 4.000 untuk kilometer pertama kemudian Rp 3.000 untuk tiap kilometer selanjutnya.
7. Wheel Line

Didirikan oleh Chris Wibawa, Whell Line berbeda dengan beberapa layanan transportasi sejenis, dimana Whell Line menetapkan harga sesuai zona wilayah. Dengan kantor pusat di Jakarta Barat, maka radius tiga kilometer dari lokasi tersebut dianggap sebagai zona satu, kemudian tiga kilometer selanjutnya sebagai zona dua. Begitupun seterusnya.
8. Bangjek
Jasa ojek ini didirikan oleh Andri Harsil. Tarif yang diterapkan sebesar Rp 4.000 untuk kilometer pertama dengan tarif Rp 3,4 per meter selanjutya. Pelanggan disediakan wifi gratis, plastik pelindung rambut, ktak penyimpanan, dan jas hujan.
9. Ojek Syar’i

Didirikan oleh dua mahasiswa asal Surabaya Evilita Adriani dan Reza Zamir, ojek syar’i merupakan layanan ojek berbasis aplikasi di ponsel pintar Android. Ojek Syar’i merupakan layanan ojek yang dikendarai perempuan dan konsumennya adalah perempuan muslim. Ojek Syar’i menargetkan celah pasar yang tidak disasar oleh Go-Jek selaku pemimpin pasar pemesanan ojek berbasi aplikasi.
10. Blue-Jek
Aplikasi ini resmi diluncurkan di Jakarta pada 17 September 2015 oleh Michael Manuhutu dan Garrret Kartono. Nama Blujek berasal dari kata “blusukan” dan “ojek” menurut Garret Kartono saat ini Blue-Jak sudah memiliki 1.000 pengendara. BluJek meniliki 4 layanan yang bisa diakses melalui call center, melalui aplikasi android dan iOs. Layanan tersebut yaitu Blu-Rider, Blu-pick, Blu-shop dan Blu-menu.

            Direktur Eksekutif Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Deddy Herlambang, berpandangan fenomena Gojek, Grab Bike, Uber Taxi dan Grab Car lebih pada aplikasi yang digunakan untuk meraih penumpang. Hal ini mungkin membuat supir konvensional merasa dirugikan dengan adanya bisnis ilegal tersebut dikarenakan tidak sesuai dengan undang-undang bahwa motor tidak boleh digunakan sebagai angkutan umum. Uber taxi dan Grab Car juga dinilai oleh Pemprov Jakarta sebagai perusahaan ilegal yang dapat menyulitkan pemerintah yang merupakan angkutan transportasi apabila karena plat mobil yang digunakan adalah plat berwarna hitam, yakni mereka tidak membayar pajak penghasilan bekerja sebagai supir angkutan transportasi dan tidak hanya itu salah seorang supir konvensional mengatakan plat yang digunakan untuk mobil pribadi yang bisa digunakan sebagai taxi ilegal tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga Tangerang, Tegal, Semarang dan Cirebon. Permintaan yang di tuntut untuk pemerintah dan menteri transportasi adalah adanya keadilan dalam persaingan bisnis baru yang mematikan bisnis lama yaitu transportasi konvensional dengan cara Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan bahwa pihaknya melarang peredaran transportasi berbasis online di Indonesia, seiring dengan permintaan diblokirnya dua aplikasi transportasi online dalam hal ini Uber dan Grab oleh Kementerian Perhubungan. Tidak tahu kejelasan di masa depan mengenai persaingan yang tidak sehat tersebut akhirnya setelah lama kekesalan tersebut memuncak dikarenakan tidak di respon cepat oleh pemerintah maka para supir angkutan konvensional melakukan aksi anarkis seperti demostrasi yang dilakukan pada tanggal 14 Maret 2016.
Foto: Santi Dewi

             Pro dan kontra pengguna transportasi berbasis online di Indonesia di satu sisi masyarakat sangat terbantu dengan adanya transportasi online yang begitu mudah digunakan namun di sisi lain masyrakat pun menjadi khawatir seiring adanya gesekan antara transportasi online dan konvensional. Seharusnya pemerintah menanggapinya dengan serius dan tegas sebagai regulator harus berperan. Kehidupan manusia yang dinamis sering kali membutuhkan aturan-aturan baru yang mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat. Para supir taksi dan ojek lainnya juga seharusnya bersikap lebih fair terhadap kompetitornya di pasar.Mereka seharusnya mampu untuk beradaptasi dengan pasar yang sudah terbentuk sedemikian rupa. Teori Creative Destruction karya Schumpeter memang menerangkan bahwa sesuatu yang baru akan menghancurkan sesuatu yang lama. Dengan demikian proses adaptasi yang tepat perlu dilakukan agar para supir konvensional tetap bisa memperoleh pendapatan di dalam industri jasa angkutan.
            Layanan transportasi yang menjadi terobosan dalam mengurai kemacetan ini, sudah dapat ditemui di sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan kota-kota besar lainnya. Jumlah pengendara layanan online ini juga diperkirakan sudah mencapai 20.000 pengendara yang sudah siap melayani pengguna layanan ini. Pemerintah memang saat ini mendukung penggunaan TIK untuk mendukung pelayanan angkutan umum, tapi dengan syarat harus mematuhi UU dalam bidang informasi dan juga UU nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas & Angkutan Jalan.


Kesimpulan

            Seharusnya pemerintah bisa lebih tegas menghadapi mobilitas sosial yang semakin meluas. Sebagai regulator pemerintah harus berperan. Kehidupan manusia yang dinamis sering kali membutuhkan aturan-aturan baru yang mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat. kehadiran dari GoJek, GrabTaxi, dan Uber telah membantu masyarakat, baik yang berperan sebagai pengguna jasa hingga meningkatkan pendapatan para supir. Dengan hadirnya produk hukum yang mengatur bisnis ini setidaknya masyarakat juga turut diuntungkan. Begitu juga dengan potensi pajak yang akan didapatkan pemerintah apabila mengatur industri ini. Pengendara yang masuk ke dalam organisasi GoJek, GrabTaxi, dan Uber tentu akan beralih ke dalam pekerjaan formal dan menjadi seorang wajib pajak. Oleh karenanya pengenaan PPh atau pajak penghasilan kepada mereka untuk menambah kas negara merupakan hal yang legal di mata hukum. Dan niatan pemerintah untuk menaikan penerimaan negara atas pajak tentunya akan semakin dipermudah.
          Untuk memenuhi persyaratan sebagai transportasi umum berbasis online, Grab Car dan Uber Taxi harus memenuhi syarat berupa pembentukan Badan Usaha Tetap (BUT). Grab sudah memiliki kantor resmi di Indonesia namun Uber belum memili karena itu perlunya bisnis over-the-top asing untuk memiliki BUT dan berkantor di Indonesia adalah kewajiban perlindungan konsumen, dan kewajiban mereka membayar pajak bisa lebih ditegaskan. Serta untuk urusan plat hitam yang menajdi moda transportasi menharuskan menteri dan pemerintah menijau ulang kembali peraturan-peraturan yang ada di Indonesia.

Referensi
                          

0 komentar:

Posting Komentar

 

FOR ALL TASKS Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos