TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (SOFTSKILL)
DOSEN: IBU METI NURHAYATI
Tugas Kelompok Menonton
Film Indonesia & Resensi
2EA18
Nama anggota:
Agung Nur Prabowo (10213355)
Indri Sugiastiwi (14213407)
Jazmi Karami (14213612)
Miftahul Fauzan (15213476)
Nadiyah Haniyati
Farhana (16213290)
Niken Aulia Hasanah (16213428)
Wati Mekar Sari (19213235)
Depok, Indonesia
2014- 2015
Tugas
SoftSkill
Resensi
Film Di Balik 98
IDENTITAS
v
Produser: Affandi
Abdul Rachman
v
Sutradara: Lukman
Sardi
v
Penulis: Samsul
Hadi, Ifan
Ismail
v
Pemeran: Chelsea
Islan, Boy
William, Donny
Alamsyah, Ririn
Ekawati
v
Tanggal rilis :
Kamis, 15 Januari 2015
v
Durasi: 106 Menit
v
Studio: MNC Pictures
v
Sumber: filmindonesia.or.id
PEMERAN
Chelsea
Islan : Sebagai Diana
Boy
William : Sebagai
Daniel
Donny
Alamsyah : Sebagai Bagus
Ririn
Ekawati : Sebagai Salma
Teuku
Rifnu Wikana: Sebagai Rachmat
Bima
Azriel : Sebagai
Gandung
Verdi
Solaiman : Sebagai
Karumga
Alya
Rohali : Sebagai Mbak Dayu
Fauzi
Baadilla : Sebagai Rahman
Agus
Kuncoro : Sebagai BJ
Habibie
Amoroso
Katamsi : Sebagai Presiden
Soeharto
Marissa
Puspitasasri : Sebagai Lusi
Elkie
Kwee : Sebagai Papa
Daniel
Iang
Darmawan : Sebagai Harmoko
Zulkifli
Nasution : Sebagai Saadilah Mursyid
Asrul
Dahlan : Sebagai
Sintong Panjaitan
Eduwart
Soritua : Sebagai Amin
Rais
Agus
Cholid : Sebagai Ginanjar
Kartasasmita
Guntoro
Slamet : Sebagai Hamami
Nata
Nursalim
Mas : Sebagai Sutiyoso
Rudie
Purwana : Sebagai Syafrie
Syamsudin
Meulela
Meurah : Sebagai Syarwan
Hamid
Gito
Juwono : Sebagai Zaki
Anwar Makarim
Nugraha : Sebagai Nurcholis Madjid
Sinopsis
Kisah perjuangan
keluarga dan pengorbanan cinta melewati tragedi Mei 1998.
Letnan Dua Bagus
bimbang ketika harus berhadapan dengan situasi luar biasa itu. Tanggung jawab
sebagai petugas pengamanan harus berbenturan dengan kewajiban untuk menjaga
istrinya, Salma, pegawai Istana negara, yang sedang hamil besar. Salma terjebak
dalam kerusuhan dan dinyatakan hilang. Tekanan dari atasan: Bagus harus
mengutamakan tugas dan sebagai laki-laki pantang untuk menjadi cengeng hanya
karena peristiwa kecil.
Kerusuhan memaksa
Presiden Soeharto pulang dari Kairo lebih awal. Pemerintah dihadapkan pada
situasi yang sulit. Tokoh masyarakat dan beberapa perwakilan Ormas secara
langsung meminta Presiden Soeharto mundur. Namun ia bergeming dan berencana
membentuk komite dan kabinet reformasi untuk menjawab tuntutan tersebut.
Sementara itu, nasib
baik enggan untuk berpihak kepada Bagus. Diana, adik iparnya, aktivis
reformasi, harus berbenturan pendapat dengan kakaknya ketika mengetahui Salma
kakaknya hilang di tengah peristiwa kerusuhan. Diana menuduh Bagus tidak bisa
menjaga Salma. Keadaan semakin pelik ketika Daniel, pacar Diana, keturunan
Tionghoa yang juga ikut berjuang menuntut perubahan, harus kehilangan ayah dan
adiknya dalam kerusuhan. Bahkan Daniel hampir terjebak sweeping warga yang
menyaring orang-orang Non Pribumi, yang saat itu menjadi puncak issue rasial di
Indonesia. Untungnya Daniel selamat dan menemukan keluarganya lalu ikut exodus
meninggalkan Indonesia.
Presiden Soeharto
membentuk komite dan kabinet reformasi yang tidak mendapat tanggapan positif.
Bahkan ketua MPR Harmoko meminta Presiden untuk mengundurkan diri. Selain itu
ada 14 menteri menolak tergabung dalam kabinet reformasi.
Salma terselamatkan
dan dibawa ke sebuah rumah sakit. Di saat detik kelahiran anak pertamanya,
Bagus dan Diana menemukan Salma. Bayi yang mereka nantikan dilahirkan.
17 Tahun berlalu.
Daniel kembali ke Jakarta dengan membawa abu kremasi ayahnya. Ayahnya ingin
beristirahat untuk selama-lamanya di tanah kelahirannya itu. Daniel menemukan
Diana. Keduanya masih memiliki semangat yang sama untuk melanjutkan semangat
reformasi.
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
Kelebihan
Film
Di Balik 98 pada adegan diskusi Presiden Soeharto dengan Wapres BJ Habibie atau
dengan Mbak Tutut maupun Pak Harmoko. Semua tersajikan secara detail, seolah
itu menjadi cerita utama. Menjadi kelebihan karena peristiwa-peristiwa itu
dimainkan secara apik pula oleh para aktor senior yang memerankannya.
Kekurangan
Film Di Balik 98 ada pada scoring film itu
sendiri. Beberapa lagu maupun musik yang dipilih terdengar tidak begitu sesuai
dengan adegan yang sedang berlangsung. Ada pula iringan yang terdengar terlalu
menggebu sehingga menutupi dialog dari para pemain. Singkatnya, pembangunan
emosi penonton akhirnya terpengaruh oleh ketidaksesuaian scoring.
PENDAPAT KAMI
Film ini mengingatkan kita kembali pada tragedi 98
yang terjadi pada masa lalu, bisa dibilang masa lalu yang kelam bagi bangsa
Indonesia. Terjadi pada mahasiswa yang sampai di masa sekarang jika ditanggal yang sama kebanyakan mahasiswa
#MenolakLupa pada tragedi mahasiswa TRISAKTI yang meninggal pada tahun 98. Di
film ini banyak pemain yang sangat berpengalaman dalam berakting sehingga dapat
membawa karakter masing – masing pemain sangat mendalam. Suasana yang
diciptakan dan atribut yang digunakan sangat mendukung seperti kejadian yang
aslinya pada tahun 1998. Film ini layak untuk di tonton untuk semua usia,
dikarenakan film ini memberikan sejarah yang pernah terjadi pada masa lalu.
Itinya film ini adalah film yang sangat bagus.
Sumber:
Catatan:
Dikarenakan
waktu film di rilis kami tidak sempat menonton bersama di bioskop, maka kami hanya bisa menonton film di kelas dan inilah bukti foto kami di kelas
0 komentar:
Posting Komentar