Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
Dosen: Ibu Wahyuni Choiriyati
PILKADA DKI JAKARTA
PILKADA DKI JAKARTA
Indri Sugiastiwi
14213407
3EA18
Ahok Vs Sandiaga Uno, Siapa Paling Laku di Pilkada
DKI?
Dilansir oleh Detik
News.com
Ahok
yang akan kembali maju lagi menyambut baik jika pengusaha muda Sandiaga Uno itu
mencalonkan diri. "(Sandiaga Uno) dari
dulu juga layak. Dulu juga sempat dicalonkan jadi Wakil Gubernurnya Pak Jokowi
kok," ujar Ahok saat diminta tanggapannya oleh wartawan soal sosok
Sandiaga di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat
(4/9/2015). Ahok menyambut baik apabila nanti Gerindra mengusung
Sandiaga Uno. Dia bahkan tidak menganggap Sandiaga sebagai rival.
"Enggak ada rival-rival, bagi saya tuh lebih baik banyak orang yang dianggap bagus dan hebat untuk ikut. Supaya orang Jakarta punya pilihan," sambungnya. "Jadi istilah bahasa kampungnya orang gitu ya, best of the best. Bukan good from the worst," kata Ahok.Pesan Ahok kepada siapapun kandidat yang nanti maju di Pilgub DKI 2017, harus berani transparan dan mampu menunjukkan semangat membangun Jakarta yang lebih baik. Sebelumnya, Edhy Prabowo menganggap Sandiaga Uno memiliki kualitas yang baik. Sehingga menurutnya, Sandiaga adalah calon alternatif yang pantas diusung oleh partainya kelak."Kalau dalam hal penentuan siapa yang diusung orang yang benar sejalan dengan partai. Sandiaga merupakan salah satu calon alternatif. Kalau dari kemampuan paling cocok punya latar belakang baik, ketokohan dan istri beliau berlatar Betawi," kata Edhy kepada detikcom usai menghadiri Silaturahmi Koalisi Merah Putih (KMP) di kantor PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2015) malam.
"Enggak ada rival-rival, bagi saya tuh lebih baik banyak orang yang dianggap bagus dan hebat untuk ikut. Supaya orang Jakarta punya pilihan," sambungnya. "Jadi istilah bahasa kampungnya orang gitu ya, best of the best. Bukan good from the worst," kata Ahok.Pesan Ahok kepada siapapun kandidat yang nanti maju di Pilgub DKI 2017, harus berani transparan dan mampu menunjukkan semangat membangun Jakarta yang lebih baik. Sebelumnya, Edhy Prabowo menganggap Sandiaga Uno memiliki kualitas yang baik. Sehingga menurutnya, Sandiaga adalah calon alternatif yang pantas diusung oleh partainya kelak."Kalau dalam hal penentuan siapa yang diusung orang yang benar sejalan dengan partai. Sandiaga merupakan salah satu calon alternatif. Kalau dari kemampuan paling cocok punya latar belakang baik, ketokohan dan istri beliau berlatar Betawi," kata Edhy kepada detikcom usai menghadiri Silaturahmi Koalisi Merah Putih (KMP) di kantor PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2015) malam.
Opini, Isu dan Teori:
Pemilihan Kepala
Daerah tingkat propinsi DKI Jakarta yang dilangsungkan pada tahun 2017 nanti menjadi
sorotan publik seantero Nusantara. Hal ini menjadi sebuah fenomena hangat
karena DKI Jakarta merupakan miniatur kehidupan masyarakat Indonesia dengan
status administrative sebagai Ibukota Republik Indonesia. Kedua pasangan Calon
Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Komisi
Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta berlomba-lomba untuk mendapatkan tempat di
hati dan pikiran masyarakat Jakarta sebagai target pemilih.
Beragam aktifitas
kampanye telah dijalankan oleh masing – masing calon resmi jauh – jauh hari
sebelum agenda politik ini resmi ditetapkan, baik itu melalui kegiatan sosial,
temu kader hingga perang wacana di media yang berkaitan dengan membangun
Kehidupan Jakarta yang lebih baik. Dapat dikatakan bahwa para tim sukses kedua
pasangan CAGUB dan CAWAGUB menjadikan pasangan tersebut bak sebuah produk yang
dipasarkan secara gencar untuk mendapatkan suara pemilihan yang besar secara
kuantitas dengan menjadikan masyarakat Jakarta sebagai konsumen potensial untuk
memenangkan agenda politik dan kepentingan mereka. Masyarakat Jakarta dalam
kancah perpolitikan nasional dan daerah merupakan asset potensial dalam
melanggengkan kekuasaan politik bagi organisasi politik dalam hal ini adalah
partai politik.
Dalam pemilihan
Kepala Daerah tingkat propinsi, masyarakat Jakarta merupakan konsumen potensial
yang memiliki kemampuan praktis dalam pemenangan agenda politik para CAGUB dan
CAWAGUB. Pemilih dalam hal ini konsumen produk politik telah memiliki pandangan
dan pengetahuan yang mencukupi untuk menentukan kepada siapa mereka menyerahkan
nuraninya dan menentukan siapa pemimpin yang benar – benar mampu mewakili
aspirasi mereka.
Aspirasi ini
merupakan naturaly desires setiap individu yang merupakan motivasi berkehidupan
setiap manusia. David Mc Kalland
dalam teorinya mengatakan bahwa dalam diri manusia ada tiga tingkatan keinginan
yaitu Need of Achievment ( keinginan
berprestasi ), Need of Affiliation (
keinginan untuk berafiliasi ), dan Need
of Power ( Keinginan untuk berkuasa ).
Masyarakat Jakarta
terus menerus melihat kemampuan dan keinginan setiap pasangan CAGUB dan CAWAGUB
dalam memaparkan visi misi dan program kerja yang berusaha membangun kehidupan
lebih baik dari saat ini di Jakarta khususnya sebagai stimulus untuk
menjatuhkan pilihannya ( Need of
Affiliation ).
Para pemasar produk
politik PILKADA DKI JAKARTA dalam hal ini adalah team sukses yang berperan
sebagai back stage actor memanfaatkan unsur dalam diri manusia untuk
membangkitkan motivasi dan kesadaran pemilih. Membangkitkan waspada masyarakat
dengan penggunaan atribut bahasa dan penggunaan karakter simbolik yang
berkaitan langsung dengan emosi dan kultur masyarakat.
Salah satu CAGUB
memaparkan bentang masalah kehidupan Jakarta yang pelik sebagai salah satu
strategi kampanyenya. Freud seorang
ahli pisko analisa yang hingga saat ini teori-teorinya masih langgeng digunakan
memaparkan bahwa peranan awareness dan prilaku manusia dipengaruhi oleh id, ego
dan super ego yang saling berkait dalam diri manusia.
Namun adanya
masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya merupakan fenomena menarik yang
harus diperhatikan oleh para team sukses dalam mempertmbangkan strategi
kampanyenya. Efektifitas komunikasi dan pembangunan ruang ruang kesadaran
dengan penggunaan stimulus melalui pendekatan nilai, moral dan kultur terkadang
hanya membangkitkan interupsi kesadaran bagi para pemilih yang enggan
menggunakan hak pilihnya karena kekecewaan, ketakutan hingga aura pesimis yang
diakibatkan oleh tidak adanya kemauan politik yang logis dari para pemimpin
untuk membangun situasi kehidupan yang lebih baik.
Masyarakat sebagai
individu memiliki need for cognition (NCog) alias kecenderungan individu untuk
melakukan dan menikmati kegiatan berpikir. Menurut penggagasnya, John Cacioppo
dan Richard Petty, orang dengan NCog yang tinggi cenderung mempertimbangkan
segala hal sebelum membuat keputusan, mementingkan obyektivitas, terbuka
terhadap pengalaman baru, serta menyukai kreativitas dalam berpikir.
Harus disadarai
bahwa semenjak bergulirnya reformasi dengan kran informasi yang mengucur deras,
kesadaran masyarakat dengan peningkatan Need of Cogition ( NCog) semakin
meningkat ditandai dengan adanya fenomena politik adanya GOLPUT di setiap
pemilu.
Obyektifitas dan
kampanye yang logis lebih diutamakan dalam momentum drama politik dibandingkan
hanya menjual mimpi – mimpi dan janji politik yang sudah usang dimakan zaman.
Pemilihan Calon Gubernur antara Ahok dan Sandiaga Uno dapat dikatakan menjadi
rival dikarenakan Ahok yang inependen dan Sandiaga Uno yang merupakan berasal
dari Partai Gerindra. Ditambah lagi, adanya isu kampanye hitam yang dilakukan
oleh Sandiaga Uno yaitu beredarnya nama Sandiaga Uno dalam perusahaan Panama
Papers yaitu perusahaan yang menggelapkan pajak. Selain pemberani, pintar dan
memiliki program diharapkan calon gubernur DKI Jakarta mempunyai sifat yang
transparan, berani membuka kehidupan sebenarnya di depan Masyarakat luas,
dengan begitu Masyarakat bisaa memilih calon Gubernur dengan bijak.
Referensi:
Eginamakoe.wordpress.com
(20 April 2016)
Detik.com (20 April
2016)
Investigasi tempo
Panama (27 April 2016)
Kompas.com (27 April
2016)
Wanspeak.wordpress.com
(27 April 2016)