Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
Dosen: Ibu Wahyuni Choiriyati
Resensi Buku Biografi
Indri Sugiastiwi
14213407
3EA18
Tugas Resensi Buku Populer Fiksi Biografi
1. Judul buku : Perjuangan dan Pengabdian Presiden Termiskin:
Cermin Pemimpin Ideal Yang Menjadi Idaman Rakyat Indonesia
Penulis : Zaenuddin HM
Penerbit : Kreasi Kata, Jakarta
Cetakan : I, Mei 2014
Tebal : 262 Halaman
ISBN : 9786029706680
Harga : Rp. 58.000
Sinopsis:
Suatu bangsa tidak akan menjadi bermartarbat
jika rakyatnya masih banyak yang kelaparan dan merajalelanya korupsi. Kekuasaan
memang kerap diidentikan dengan penyelewengan. Sebagaimana teori klasik Lord
Acton (1834-1902). Tetapi tidak semua pemimpin demikian. Sebagian mereka ada
juga yang mengabdikan dirinya secara jujur dan adil. Buku bertajuk Perjuangan
& Pengabdian Presiden Termiskin ini mengulas kisah hidup, perjuangan dan
pengabdian empat presiden dunia. Empat presiden itu telah berhasil memimpin negaranya,
sehingga mereka dikagumi, disukai dan dicintai rakyatnya. Mereka adalah Jose
Mujica yang menjadi Presiden di Uruguay, Hugo Chavez yang pernah menjadi
Presiden di Venezuela, Mahmoud Ahmadinejad yang pernah menjadi Presiden di
Iran, dan Nelson Mandela yang pernah menjadi Presiden di Afrika Selatan. Jose
Mujica mempunyai filosofi hidup sederhana, di mana pun dan kapan pun. Walaupun
dirinya sudah menjadi Presiden Uruguay, dia masih memegang teguh prinsip
kesederhanaan tersebut. Salah satunya, dia tidak tinggal di Istiana Presiden.
Dia justru memilih sebuah rumah yang sangat sederhana di peternakan milik
istrinya. Tindakan yang paling menggugah hati adalah sebagian besar gajinya
disisihkan untuk rakyat miskin. Gajinya sebagai presiden setiap bulan adalah 12
ribu dollar AS atau setara dengan Rp. 116 juta. Dia mengambilnya untuk
disumbangkan kepada orang-orang miskin sebanyak 90 persen (halaman 39). Tidak
jauh berbeda dengan Mujica, Hugo Chavez juga mengabdikan diri sepenuhnya untuk
rakyat Venezuela. Dia melihat kemiskinan di masyarakat kota Ciracas begitu
merata serta di berbagai daerah lainnya di Venezuela. Fakta itu yang menggugah
hati nuraninya untuk berjuang mewujudkan keadilan bagi banyak orang. Resmi
menjadi presiden, Chavez mengambil langkah cepat memenuhi janji-janjinya. Dia
melakukan serangkaian pembangunan yang berorientasi kerakyatan. Dia juga
menjalankan reformasi agraria dengan membagikan tanah kepada rakyat. Program
paling populis dan pro-rakyat tentu saja adalah pembangunan rumah bagi mereka.
Dengan program itu, dia berhasil mengurangi angka kemiskinan hingga 50 persen
dan kemiskinan ekstrem hingga 70 persen. (halaman 69-70). Mahmoud Ahmadinejad
juga memperjuangkan kehidupan atau nasib kaum papa rakyat Iran saa menjabat
sebagai Presiden. Dia ingin membantu kelompok kelas bawah dan memerangi
kemiskinan di Iran. Dia menaikkan upah para perawat di rumah sakit pemerintah,
menaikkan tunjangan pensiun pegawai negeri dan menentukan upah minimum lebih
tinggi bagi kaum buruh. Dia juga membuat program yang membantu kaum muda untuk
menikah, memperoleh pekerjaaan serta mendirikan rumah (halaman 170). Hal yang
serupa juga dilakukan Presiden Afrika Selatan yang juga dikenal sebagai pembela
hak asasi manusia, Nelson Mandela. Di bawah pemerintahannya, anggaran kesejahteraan
naik 13 persen pada tahun 1996/1997, 13 persen tahun 1997/1998 dan 7 persen
tahun 1998/1999. Pemerintah memperkenalkan kesetaraan bantuan untuk masyarakat.
berbentuk bantuan orang cacat, bantuan perawatan anak, dan dana pensiun lansia.
(halaman 207). Karya Zaenudin HM ini membuktikan, suatu negara akan maju jika
rakyatnya terbebas dari jerat kemiskinan. Pemimpin berkewajiban mengangkat
kehidupan rakyatnya dari kemiskinan kepada kesejahteraan dan kemakmuran. Jika
jumlah rakyat miskin masih besar, maka pemerintahan yang berjalan belum bisa
dianggap berhasil.(Ahmad Suhendra)
2. Judul : Long Life
Mandela
No. ISBN : 9789799904294
Penulis : H. L. Purnama
Penerbit : Matan
Tanggal terbit : Februari - 2014
Berat Buku : 150 gr
Bahasa : Indonesia
Sinopsis:
Gandhi dari Afrika Selatan, demikianlah salah
satu julukan yarg melekat pada Nelson Mandela. Pejuang kemanusiaan sekaligus
politikus ini mempunyai kualitas kepemimpinan yang patut diteladani karena
mengupayakan hak-hak rakyat Afrika Selatan dengan metode tanpa kekerasan.
Pribadi yang berani berkorban agar dapat tercipta kehidupan bermasyarakat yang
berkeadilan.
Keterbatasan-keterbatasan yang melingkupi
kehidupan Nelson Mandela tidak membuat perjuangannya surut. Berulang kali masuk
penjara sudah menjadi bagian dari kehidupannya, la berkata, "Dengan cara
yang belum pernah saya pahami sebelumnya, saya nenyadari peran yang saya
mainkan di pengadilan dan kemungkinan di hadapan saya selaku terdakwa. Saya
adalah simbol keadilan di pengadilan para penindas, perwakilan ide-ide agung
kebebasan, keadilan, demokrasi di dalam masyarakat yang memandang rendah
nilai-nilai tersebut. Saya kemudian sadar dan di sanalah saya dapat melanjutkan
perjuangan meski berada dalam benteng musuh.
Menjadi presiden pun bukan berarti buah dari
perjuangan Nelson Mandela, dan ia sangat menyadari hal itu. Menjaci pemimpin
suatu negara, adalah pertanda bahwa perjuangan baru dan panjang telah dimulai.
Banyak hal yang harus dibenahi. Banyak hal yang harus ditindak tegas di satu
sisi, dan komprorri di sisi lain, dalam menghadapi berbagai pro dan kontra,
serta beragam intrik dan problematika yang mengelilinginya.