Senin, 30 September 2013

LUNTURNYA NILAI KEBUDAYAAN DI DALAM MASYARAKAT INDONESIA

Diposting oleh Unknown di 05.18 0 komentar
Budaya merupakan hasil dari budi dan daya manusia pada suatu wilayah. Budaya menunjukan harkat dan martabat suatu masyarakat atau negara. Semakin tinggi nilai budaya yang dimiliki suatu negara maka harkat dan martabat suatu negara itu makin tinggi pula. Intinya budaya menunjukan identitas suatu bangsa. Sejak dulu ketika masih kecil, kita sudah dikenalkan dengan adat dan budaya dari nenek moyang kita. Kebiasaan adat istiadat hingga larangan-larangan yang ada. Dari zaman dahulu kebudayaan telah melekat di dalam Masyarakat Indonesia. Kebudayaan bisa dilihat dari kebiasaan dan pola perilaku. Contohnya makanan-makanan siap saji khas barat menjadi trend tempat makan dan “nongkrong”. Penggunaan bahasa asing yang duduk di tempat tertinggi kurang menciptakan lahirnya cita rasa bahasa Indonesia yang baru, gaya berbusana yang sangat ber-arah ke Barat mungkin tidak perlu dipertanyakan lagi eksistensinya di Indonesia.Kebudayaan Indonesia pun beragam, walaupun berbeda-beda tetapi kita harus saling menghormatinya.  Namun selain menghormatinya, seharusnya kita meneruskan adat dan budaya yang telah di wariskan oleh nenek moyang dan menjaganya agar tidak ternodai atau terlupakan oleh masyarakat Indonesia sendiri.  Contoh dari budaya Indonesia yang paling kecil ialah budaya saling menegur antar kerabat yang di kenal. Budaya ini bisa membuat timbulnya rasa persatuan dan mencegah perpecahan antar masyarakat antar daerah maupun perpecahan Negara Indonesia. Nilai-nilai budaya lokal saat ini terlihat luntur, bahkan menghilang di masyarakat. Kecenderungan ini hampir terlihat dalam berbagai kehidupan, baik sosial, politik, maupun hukum. Masyarakat saat ini telah mengalami kerusakan dari sisi budaya dan yang lebih dominan muncul saat ini adalah karakter egois, individualis, konsumtif, kehilangan nasionalisme, krisis kreatif dalam berseni.  Hal ini sangat menunjukan nilai-nilai budaya yang ada saat dulu telah luntur seiring berjalannya waktu. Salah satu penyebabnya adalah globalisasi yang dapat menggeser nilai-nilai kebudayaan yang telah melekat di masyarakat Indonesia. Banyak remaja yang tidak menyukai budaya daerahnya sendiri, mereka lebih senang meniru budaya asing yang sangat bertentangan dengan budaya Indonesia. Sebagai generasi muda, kita sebaiknya mencintai dan melestarikan kebudayaan masyarakat Indonesia. kalau bukan kita siapa lagi? hanya generasi muda yang akan menjadi penerus kebudayaan Indonesia agar nilai-nilai kebudayaan dapat diwariskan kepada anak cucu kita. Jika generasi muda tidak mengenal nilai-nilai budaya Indonesia . Maka, dengan mudah nilai kebudayaan tersebut mudah nilai kebudayaan tersebut diklaim negara lain, seperti tarian Reog Ponorogo yang di Klaim negara malaysia. Pemerintah sebagai pengawas sekaligus pembimbing segala sesuatu yang ada di Indonesia harusnya lebih aktif dalam menekankan pendidikan tentang budaya Indonesia untuk membangkitkan lagi kebudayaan Indonesia yang semakin luntur atau dilupakkan oleh generasi muda. Tidak hanya pemerintah saja yang bergerak tapi semua komponen yang ada harus bekerja sama termasuk generasi muda itu sendiri. Pendidikan karakter harus segera diterapkan. Generasi muda harus segera disadarkan bahwa budaya dari luar yang negatif dapat menghancurkan negara kita sendiri. Selain itu cara pendidikan tentang budaya indonesia harus dengan cara yang menarik agar generasi muda menjadi tertarik untuk mempelajarinya. Sebagai generasi penerus harus berusaha sebisa dan sebaik mungkin menjaga nilai kebudayaan yang telah terbentuk. karena pembentukan kebudayaan membutuhkan waktu yang amat sangat lama dan tidak mudah yakni melalu proses turun temurun dari nenek moyang kita.  Tetapi jika kita ambil hikmahnya sebenarnya klaim-klaim dari negara tetangga atas kebudayaan kita membuktikan bahwa kebudayaan yang kita miliki adalah satu kebudayaan yang luar biasa di dunia. Sudah sepantasnya kita jaga dan kita lestarikan dengan baik dan seharusnya kita bangga akan budaya sendiri dan melestarikannya dengan sebaik dan sebisa mungkin.
 

FOR ALL TASKS Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos